๐— ๐—˜๐—ก๐—š๐—”๐—ฃ๐—” ๐—š๐—˜๐—ฅ๐—˜๐—๐—” ๐—ž๐—”๐—ง๐—ข๐—Ÿ๐—œ๐—ž ๐— ๐—˜๐—ก๐—š๐—”๐——๐—”๐—ž๐—”๐—ก ๐— ๐—œ๐—ฆ๐—” ๐—จ๐—ก๐—ง๐—จ๐—ž ๐—ข๐—ฅ๐—”๐—ก๐—š ๐—ฌ๐—”๐—ก๐—š ๐—ฆ๐—จ๐——๐—”๐—› ๐— ๐—˜๐—ก๐—œ๐—ก๐—š๐—š๐—”๐—Ÿ?

Oleh : ๐‘ท๐’‰๐’Š๐’๐’Š๐’‘ ๐‘ฒ๐’๐’”๐’๐’๐’”๐’Œ๐’Š 

Ketika merayakan Misa, seorang imam dapat mempersembahkannya bagi jiwa tertentu yang telah meninggal, sambil berdoa agar jiwa tersebut dimurnikan dan masuk ke dalam kebahagiaan Surgawi.

Misa adalah pengalaman rohani misterius yang tidak hanya menyatukan kita dengan Gereja di bumi, tetapi juga dengan semua jiwa yang menderita di api penyucian.

Jiwa orang yang meninggal di api penyucian tidak terputus dari Tubuh Kristus, melainkan masih menjadi bagian dari Gereja, meski mereka belum sepenuhnya bersatu dengan Tuhan dalam kemuliaan kekal.

๐——๐—ฎ๐—บ๐—ฎ๐—ถ ๐—ž๐—ฟ๐—ถ๐˜€๐˜๐˜‚๐˜€

Gereja telah mengajarkan selama berabad-abad bahwa doa-doa kita dalam Misa untuk orang mati dapat membantu mereka menyelesaikan "waktu" mereka di api penyucian.

Katekismus Gereja Katolik merangkum ajaran ini dalam bagian tentang Ekaristi:

Kurban Ekaristi juga dipersembahkan untuk umat beriman yang mati di dalam Kristus, "yang belum disucikan seluruhnya" (Konsili Trente: DS 1743), supaya mereka dapat masuk ke dalam Kerajaan Kristus, Kerajaan terang dan Damai. 

KGK 1371

Katekismus kemudian mengutip pernyataan Uskup St. Cyril dari Yerusalem pada abad ke-4 untuk membantu menegaskan ajaran ini:n

Lalu kita berdoa [dalam anaforal untuk Paus dan Uskup yang telah meninggal, dan untuk semua orang yang telah meninggal pada umumnya. Karena kita percaya bahwa jiwa-jiwa yang didoakan dalam kurban yang kudus dan agung ini, akan mendapat keuntungan yang besar darinya... Kita menyampaikan kepada Allah doa-doa kita untuk orang-orang yang telah meninggal, walaupun mereka adalah orang-orang berdosa... Kita mengurbankan Kristus yang dikurbankan untuk dosa kita. Olehnya kita mendamaikan Allah yang penuh kasih sayang kepada manusia dengan mereka dan dengan lkita. 

KGK 1371

Salah satu contoh ajaib tentang kekuatan Misa dapat ditemukan dalam sebuah kisah tentang seorang gadis muda yang sedang berduka yang mendatangi Kepala Biara Benediktin di biara Our Lady of Montserrat, Millรกn de Mirando. Ia memohon kepada kepala biara untuk menyelenggarakan tiga Misa bagi mendiang ayahnya.

Pada  Misa ketiga yang dipersembahkan untuk ketenangan jiwa ayahnya, ia melihat ayahnya untuk terakhir kalinya. Selama perayaan Ekaristi, ayahnya "berpakaian jas seputih salju," tetapi kemudian sesuatu yang luar biasa terjadi pada akhir Misa. Gadis kecil itu berseru, " Itu ayahku yang pergi dan naik ke langit! " Ia tidak perlu lagi khawatir tentang jiwa ayahnya karena ia tahu dengan yakin bahwa ia telah mencapai gerbang surga.

Mempersembahkan Misa bagi orang mati merupakan tradisi lama di Gereja Katolik, tradisi yang menghubungkan kita dengan Gereja yang Menderita dan membantu mempercepat mereka menuju gerbang Surga.

Komentar