𝗕𝗔𝗚𝗔𝗜𝗠𝗔𝗡𝗔 𝗚𝗔𝗠𝗕𝗔𝗥-𝗚𝗔𝗠𝗕𝗔𝗥 𝗦𝗨𝗖𝗜 𝗠𝗘𝗡𝗨𝗡𝗧𝗨𝗡 𝗞𝗜𝗧𝗔 𝗞𝗘𝗣𝗔𝗗𝗔 𝗬𝗘𝗦𝗨𝗦 𝗞𝗥𝗜𝗦𝗧𝗨𝗦
Oleh : 𝑷𝒉𝒊𝒍𝒊𝒑 𝑲𝒐𝒔𝒍𝒐𝒔𝒌𝒊
Seni sakral, khususnya ikonografi, dirancang untuk membawa jiwa kembali kepada Yesus Kristus, bahkan ketika gambarnya adalah seorang santo.
Dalam Perjanjian Lama, mustahil untuk menciptakan gambar Tuhan, karena Tuhan tidak memiliki "wajah" yang dapat digambarkan secara akurat.
Hanya dengan inkarnasi Yesus Kristus kita mampu mulai menciptakan gambar-gambar suci yang memberikan kita sekilas gambaran tentang kemuliaan Tuhan.
Sejak saat itu manusia telah menggali lebih dalam lagi ke dalam seni membuat gambar-gambar suci yang mengangkat pikiran dan hati kita kepada Tuhan.
Injil dalam gambar
Katekismus Gereja Katolik merangkum teologi di balik gambar-gambar suci dalam bagian tentang liturgi:
Gambar kudus, ikon liturgi, menampilkan Kristus pada tempat yang pertama. Ia tidak dapat menggambarkan Allah yang tidak kelihatan dan tidak dapat dimengerti. Inkarnasi Putera Allah telah membuka satu tata gambar baru: "Pada mulanya Allah, yang bukan badan, bukan juga rupa, tidak dapat dilukiskan sama sekali melalui gambar. Tetapi sekarang, setelah ia kelihatan dalam daging dan hidup, bersama manusia, saya dapat membuat satu gambar dari apa yang saya lihat dari Allah. Kita memandang kemuliaan Tuhan dengan wajah tak terselubung.
Seringkali apa yang seniman coba capai melalui karya seni mereka adalah menyampaikan Injil dalam bentuk gambar, bukan dalam bentuk kata-kata:
Ikonografi Kristen menampilkan Injil melalui gambar, sama seperti Kitab Suci menyampaikannya melalui sabda. Gambar dan sabda saling menjelaskan: "Singkatnya, kita mempertahankan segala tradisi Gereja, apakah itu disampaikan kepada kita secara tertulis atau lisan, tanpa merusakkannya dengan pembaharuan. Salah satu tradisi ini adalah lukisan ikon. Karena ia sesuai dengan pewartaan Injil, maka ia berguna bagi kita, untuk memperkuat iman kepada inkarnasi Sabda Allah yang sebenarnya dan bukan khayalan dan untuk menghasilkan keuntungan besar bagi kita. Karena hal-hal yany saling menjelaskan itu... rupa-rupanya mempunyai arti yang sama"
Bahkan penggambaran orang-orang kudus dimaksudkan untuk mengarahkan kita kembali kepada Yesus Kristus:
Semua tanda dari perayaan liturgi menunjuk kepada Kristus, demikian juga, gambar-gambar Bunda Allah tersuci dan para kudus. Mereka adalah tanda tentang Kristus, yang dimuliakan dalam mereka. Di dalam mereka, kita memandang "jumlah besar saksi-saksi", yang masih tetap memperhatikan keselamatan dunia, dan bersama siapa kita disatukan, terutama dalam perayaan sakramental. Melalui ikon-ikon iman kita melihat manusia yang "diciptakan menurut citra Allah", dan diubah menjadi serupa dengan Allah, dan malahan para malaikat, yang juga dihimpun di bawah Kristus.
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung diblog kita